Senyum Kepedihan
23.4.15
bias senyum
terselip diantara dua bibir yang tidak lagi merah
senyuman tipis, berjalan diantara keheningan
senyuman sejuta arti yang masih dapat dicerna
dengan sejuta kepalsuan dan alasan
bias senyum terselip diantara amarah
memendam sendiri
penuh kenangan
tak kan pernah bisa dimaknai
bias senyum itu
masih terlihat dimata
terekam dalam otakku yang masih bisa membaca
terpatri dalam hatiku yang belum membatu
bias senyum kepedihan
senyum yang penuh kemarahan tanpa berani dikeluarkan
senyum tak mengembang, layu dalam perjalanan
menghias indahnya bibir yang tak lagi merah
menambah kepedihan
terselip diantara dua bibir yang tidak lagi merah
senyuman tipis, berjalan diantara keheningan
senyuman sejuta arti yang masih dapat dicerna
dengan sejuta kepalsuan dan alasan
bias senyum terselip diantara amarah
memendam sendiri
penuh kenangan
tak kan pernah bisa dimaknai
bias senyum itu
masih terlihat dimata
terekam dalam otakku yang masih bisa membaca
terpatri dalam hatiku yang belum membatu
bias senyum kepedihan
senyum yang penuh kemarahan tanpa berani dikeluarkan
senyum tak mengembang, layu dalam perjalanan
menghias indahnya bibir yang tak lagi merah
menambah kepedihan